16 April 2014

LDR

Bukan Long Distance Relationship ya :)
Saya ambil satu sumber tentang istilah LDR (Let Down Reflex)/ MER (Milk Ejection Reflex) / Oxytocin Reflex yang disampaikan oleh Berliana Monika , ST , MM Konselor Laktasi & La Leche League (LLL) Leader of Rochester South NY, US.

LDR adalah tanda bahwa ASI siap untuk mengalir dan membuat proses menyusui lebih mudah baik bagi bayi dan juga Mama. LDR juga bisa terjadi bila Mama mendengar, melihat atau bahkan hanya memikirkan bayi Mama. LDR juga bisa terpicu dengan cara menyentuh payudara, area puting dengan tangan/ dengan alat pompa ASI. kalau saya pribadi menyebut LDR ini dengan istilah "mrengkel" (Jawa).

Tanda-tanda ketika LDR terjadi :
  • Perasaan geli atau kesemutan pada payudara.
  • Tekanan pada payudara yang kadang disertai rasa nyeri/tidak nyaman.
  • Mama merasakan haus.
  • Payudara terasa ‘penuh’.
  • ASI menetes dari payudara yang tidak diisap bayi/dipompa.
  • Di hari-hari pertama pasca melahirkan Mama bisa merasakan kontraksi rahim.
  • Ada juga para Mama yang tidak merasakan apa-apa.
Tips untuk memacu LDR :
1. Sebelum mulai menyusui:
  • Mandi air hangat, pakai shower bila ada, lanjutkan dengan memijat lembut payudara Mama.
  • Apabila Mama sedang sakit, Mama bisa pertimbangkan untuk meminum obat pengurang sakit/ pain killer yang aman untuk Ibu menyusui, misalnya golongan Paracetamol. Rasa sakit menyebabkan stress dan menghambat LDR.
  • Pilih tempat yang tenang dan nyaman.
  • Perbanyak skin to skin contact dengan bayi.
  • Minum/ makan yang disukai Mama.
  • Minta bantuan suami/ orang terdekat untuk memijat punggung Mama/ yang disebut: Pijat Oksitosin. Bila tidak bisa maka pijat lembut saja untuk menyamankan.
Ilustrasi Pijat Oksitosin :


2. Selama menyusui:
  • Tarik napas dalam-dalam atau gunakan teknik-teknik relaksasi lainnya.
  • Gunakan visualisasi. Tarik napas dalam-dalam dan tutup mata. Coba bayangkan dan rasakan bagaimana rasanya LDR. Beberapa Mama membayangkan ASI yang mengalir atau membayangkan aliran sungai, air terjun, dll.
  • Lihat ke bayi yang sedang menyusu, rasakan kulitnya yang hangat dan lembut.
  • Gunakan handuk hangat/ heating pad di pundak dan punggung.
  • Gunakan teknik Breast compression, terutama saat bayi diam/ ngempeng agak lama.
Tips untuk para Mama yang memerah ASI tidak bersama bayi:
  • Lihat foto/video bayi.
  • Dengarkan rekaman suara bayi bila memungkinkan, bila tidak ada maka bayangkan saja.
  • Ada beberapa Mama yang membawa baju bayi untuk dirasakan baunya.
  • Dengarkan hal disukai, misalnya lantunan ayat suci Al Quran bagi para Mama yang beragama Islam, atau musik yang lembut.
Beberapa hal yang menghambat LDR :
  1. perasaan sakit yang memicu stress, perasaan tidak nyaman, marah, sedih, dan sejenisnya
  2. minum alkohol
  3. minum beberapa macam obat-obatan tertentu seperti pil yang mengandung hormon estrogen yang tinggi, juga obat golongan bromocriptine. Oleh karena itu ketika Mama sakit dan diresepkan obat oleh dokter, jangan lupa sampaikan bahwa Mama sedang menyusui sehingga dokter bisa meresepkan obat-obatan yang aman untuk Mama menyusui. Selain itu Mama juga dapat mengecek kandungan aktif obat tersebut di database obat-obatans eperti di website www.drugs.com dan website khusus database keamanan obat-obatan untuk Mama menyusui ini: http://toxnet.nlm.nih.gov/cgi-bin/sis/htmlgen?LACT .
  4. kelelahan
Ada satu kondisi mengenai LDR, yaitu Forceful LDR. Hal ini kerap dikaitkan dengan masalah too much milk / oversupply. Apabila bayi Mama mengalami hal-hal berikut ini maka Mama memiliki masalah dengan Forceful Let-down: Bayi tersedak, batuk, terengah-engah saat sedang menyusui karena aliran ASI terlalu deras ; bayi sering melepaskan payudara ; terdengar suara ‘klik’ saat menyusui ; sering gumoh / muntah dan perut bayi kembung; sering menolak menyusu.

Tips mengatasi Forceful let-down :
  • Pilih posisi menyusui yang dapat membuat aliran ASI tertahan oleh gaya gravitasi. Misalnya posisi Laid back / IMD. 
  • Rajin-rajinlah menyendawakan bayi.
  • Perah sedikit ASI supaya payudara sedikit lembek, baru susukan.
  • Susui bayi ketika bayi sedikit mengantuk dan jangan ketika bayi dalam kondisi rewel. Ketika bayi dalam kondisi ini maka bayi akan mengisap lebih pelan / santai sehingga aliran ASI akan lebih lambat.
  • Saat bayi mulai menyusu dan Mama merasakan Forceful let-down, Mama dapat melepaskan isapan bayi (tekan pelan dagu bayi/ masukkan kelingking Mama ke ujung mulut bayi), setelah Forceful let-down selesai, Mama dapat menyusui kembali. 
Semoga bermanfaat, Happy Breastfeeding :)

Sumber: TUM-LDR

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah membaca postingan ini :) silakan tinggalkan jejak di sini. Maaf ya, spam&backlink otomatis terhapus.